Dasar Pengecatan Vespa
1. Dimulai dengan memperhatikan tingkat simetris vespa dan kelengkungan tiap lekukannya.
Setelah vespa dipreteli, pasang dop dan spakbor ga usah dilepas.
Dimulai dengan mengetok bagian body yang kurang simetris menjadi
simetris dan ketok pula kelengkungan lekuk di bodi, asalkan tidak
keluar dari garis lengkung yang diinginkan. Perhatikan spakbor dan dop
ketika dipasang, sesuaikan lubang dan penahan dop tutup mesin jangan
sampai melengkung ketika dipasang, diteruskan dengan menyesuaikan
posisi baut pengikat bagasi agar ketika bagasi dipasang simetris dengan
tutup mesin. Sempurnakan dengan mengetok lekukan kecil terutama bagian
yang cembung dengan cara diketok palu. Agar rapi gunakan kayu datar
sebagai alas permukaan yang diketok, bila perlu gunakan pula kayu datar
dibelakang permukaan yang diketok.
2. Tahap berikutnya menentukan apakah cat dan dempul akan dibuang seluruhnya atau hanya sebagian.
Bila sebagian, perhatikan bagian yang cembung dan daerah sekitar
karat. Congkel bagian yang cembung atau terkelupas dan sudah berkarat
sampai terlihat bagian terluar dari karat. Ketok pelan di bagian yang
dicurigai ada karat dibawahnya dengan menggunakan objeck yang kecil.
Bila suara yang keluar tidak seperti dari benda padat, congkel bagian
tersebut sampai ditemukan karat.
3. Jika terdapat lubang atau sobekan, maka harus di las. Las pada tahap ini.
Tips : Jangan pernah vespa di las ketika tidak simetris karena hasil las akan mengunci ketidak simetrisan bahan.
4. Dilanjutkan dengan tahap pengamplasan.
Gunakan amplas dengan nomor kecil seperti 80 atau sikat baja bila
perlu untuk mempercepat pengerjaan. Gunakan amplas lebih halus semisal
no 240 ( kurang lebih )untuk penghalusan sampai besi yang terbuka
bersih dari karat.
Tips : Pengamplasan di tahap ini tidak boleh menggunakan air. Bagian
besi yang terbuka harus bersih dari air ataupun minyak. Jangan
membiarkan besi terbuka terlalu lama sampai tahap pengecatan dasar.
Bila lewat dari 6 jam di tahap ini ulangi pengamplasan dengan amplas
halus/240 sampai besi terlihat mengkilap dan bersih.
5. Tahap pengecatan dasar menggunakan epoxy atau meni.
Setelah permukaan dilap bersih semprot dengan cat epoxy/ meni secara
merata. Tips : Campuran thinner dan epoxy jangan terlalu encer. Aduk
dahulu epoxy atau meni yang ada di kaleng cat sampai bagian yang
mengendap tercampur merata. Pengecatan dasar yang baik terlihat dari
warna yang flat/ dop dan ketika diraba permukaannya kasar. Setelah cat
dasar kering amplas lagi dengan amplas no 360 ( kurang lebih ) sampai
permukaan halus ketika diraba dan bintik pori hilang/ sangat kecil.
jemur/panaskan bagian yang akan dicat agar cat lebih menempel. Bila
bagian cat dasar ada yang habis diamplas, cat lagi dengan epoxy pada
permukaan itu saja, dan haluskan ketika kering. Penting bahwa semua
permukaan besi yang terbuka harus tertutup epoxy.
6. Tahap berikutnya adalah pendempulan.
Dempul bagian yang penyok dengan bidang lebih besar dari bidang yang
penyok. Pendempulan yang baik sama dengan pengecatan yaitu dilakukan
berlapis.
Tips : Untuk penyok yang berdekatan lebih baik didempul pada satu
bidang yang besar. Pencampuran hardner pada dempul harus memperhatikan
cuaca sekitar. Perbanyak hardner ( warna oranye ) bila cuaca terlalu
dingin. Ketika membuka kaleng dempul baru, aduk resin dempul sampai
rata jangan terlihat seperti ada minyak diatasnya. Bila dempul yang
diinginkan lebih keras , campurkan resin fiberglass secukupnya sesuai
yang diinginkan.
Gunakan object datar dan tidak keras ( seperti sendal jeit bekas )
sebagai pegangan amplas ( amplas ditaruh diatasnya ) agar pengamplasan
dempul di bagian datar atau dengan kelengkungan lebar tidak
bergelombang. Pengamplasan dilakukan ketika dempul cukup kering dan
belum terlalu keras agar lebih mudah dan cepat pengerjaannya. Gunakan
isolasi untuk membentuk nat atau lekukan. Bila belum terbiasa mendempul
aduk adonan dempul sedikit saja agar tidak kering sebelum dipakai.
7. Pengamplasan dempul awal
Agar cepat, gunakan amplas kasar misal no 80 bila perlu pembentukan
dempul menggunakan sikat baja kecil yang tajam agar lebih cepat. Bila
bentuk sudah mendekati yang diinginkan gunakan amplas kasar kembali.
Pengamplasan harus menggunakan air , bersihkan amplas secara berkala di
air dan juga permukaan yang diamplas. Bila sudah terbentuk gunakan
amplas no 240 sampai permukaanya halus dan tidak ada baret bekas sikat
baja atau amplas kasar. Ulangi pendempulan bila masih terdapat
kekurangan.
8. Tahap pengecatan dasar akhir.
Cat kembali seluruh permukaan dengan menggunakan epoxy secara
merata. Gunakan teknik yang sama seperti pengecatan dasar sebelumnya.
Jangan lupa amplas sampai halus ketika cat sudah kering. Tips : Lakukan
pengamplasan setiap tahap pengecatan.
9. Ketika seluruh permukaan yang tertutup epoxy sudah halus dan bersih
( gunakan lap bersih untuk membersihkan, hindari bekas minyak atau
sabun/deterjen pada lap) persiapan pengecatan warna bisa dimulai. Campur
cat dengan thinner jangan terlalu encer. Mulai dilakukan pengecatan
pertama.
Tips : jarak antara airgun dengan permukaan akan tergantung dari
kekuatan angin yang disemprotkan. Tidak perlu menggunakan tekanan angin
yang terlalu besar sebab hanya mengakibatkan pemborosan. Campuran cat
dan thinner jangan terlalu encer agar cepat menutup. Campuran thinner
dan cat berikutnya semakin encer agar lebih rapi.
10. Amplas permukaan setelah kering.
Gunakan amplas sedang ( kurang lebih 240 ) sampai permukaan terlihat
halus dan bintik pori hilang/ cukup kecil. Selalu gunakan air ketika
mengamplas. Ulangi pengecatan1 atau 2 kali lagi atau sampai warna
merata dan dirasakan cukup.
Tips : Untuk warna2 terang, setelah epoxy terakhir cat permukaan
dengan warna perak agar warna yang dihasilkan lebih cerah. Tidak perlu
menggunakan thinner yang baik sampai tahap pengecatan warna paling
akhir. Untuk warna cerah semakin bagus kualitas thinner semakin cerah
warna yang dihasilkan. Untuk warna merah dan kuning bila ingin hasil
yang optimal, setelah pengecatan dengan warna perak, dilanjutkan dengan
cat warna putih sampai cukup merata ( tidak usah sampai benar2 rata )
baru pengecatan warna tersebut dapat dilakukan.
11. Setelah pengecatan warna tahap akhir dan kering,
Amplas kembali permukaan sampai halus dan bintik pori hilang/ cukup
kecil. Pada tahap ini dan selanjutnya gunakan amplas yang lebih halus
semisal no 360. Bersihkan permukaan bila perlu menggunakan air dan
shampo motor atau sabun yang mampu menghilangkan lemak ( seperti sabun
cuci piring ). Pastikan bekas sabun benar2 hilang dan semua permukaan
bersih sebelum tahap pengecatan clear/ vernish.
12. Campur clear/gloss dan thinner
jangan encer untuk pengecatan gloss awal. Cat seluruh permukaan.
Tips : Cat seluruh permukaan dengan merata dan sedikit lebih tebal.
Jemur /panaskan bagian yang akan dicat sampai hangat/panas. Pindahkan
bagian yang akan dicat ke tempat teduh yang tidak terkena sinar
matahari secara langsung. Pengecatan dilakukan ketika permukaan mulai
dingin/ sedikit hangat. Pengecatan harus searah dan tertib mulai tahap
ini. Artinya pengecatan jangan lompat2. Ketika mulai dari depan,
teruskan pengecatan sampai belakang kemudian stop. Jangan menggunakan
tekanan angin yang besar mulai tahap ini karena hasil yang didapat bisa
agak buram.Pengecatan tahap ini lebih baik dilakukan di tempat yang
anginnya kecil. Biarkan vespa di tempat teduh sampai riak vernish
berkurang dan cukup kering. Pindahkan ke tempat panas bila sudah cukup
kering dan aman dipindahkan.
13. Setelah kering amplas permukaan sampai halus.
Lakukan langkah ini beberapa kali sampai dirasa cukup. Untuk
pengecatan clear/gloss tahap terakhir, campuran di buat jangan terlalu
encer dan tidak sekental yang pertama. Cat secara merata dan sedikit
agak tebal. Pastikan pengecatan di tahap ini tidak ada kesalahan/
sangat minimal. Setelah selesai tahap ini bagian yang dicat harus
dikeringkan sampai benar2 kering agar hasil yang dicapai maksimal.
Sebagai acuan bila matahari cukup terik, jemur motor minimal 3 sampai 4
hari. Usahakan jangan terkena sejenis minyak atau bahan yang bersifat
asam ( termasuk pula sabun/shampo).
14. Ketika sudah benar2 kering tahap finishing bisa dilakukan.
Amplas seluruh permukaan sampai halus dan warna menjadi buram dengan
menggunakan amplas no 1500 dan air. Bersihkan bagian yang dicat dengan
lap kering dan jangan ditekan.
15. Gunakan compound putih untuk tahap berikutnya.
Lakukan penggosokan cat dengan compound sampai cat terlihat mengkilat.
Tips : Gunakan kain lembut khusus buat compound. Ketika menggosok
permukaan, gosok permukaan secara sejajar bolak balik dan tekan dengan
cukup kuat. Tambahkan compound ketika penggosokan dilakukan untuk hasil
yang maksimal dan mempercepat kerja.
16. Cuci vespa
Dengan shampo motor/ sabun anti lemak sampai bersih kemudian
keringkan. Bila masih ada bagian yang buram, ulangi penggosokan dengan
compound di bagian tersebut. Ulangi pencucian bila sudah beres.
17. Tahap terakhir finishing.
Bersihkan permukaan dengan lap bersih dan kering. Oleskan san poly
dengan merata di seluruh permukaan. Gunakan lap bersih ketika
mengoleskan dan jangan ditekan. Biarkan poles cukup kering kemudian lap
dengan lap kering dan bersih sampai mengkilap ( lap baru bukan bekas
mengoleskan san poly).
18. Cuci kembali vespa dengan shampo motor dan keringkan dengan lap.
Setelah ini baru kita bisa menggunakan poles yang diinginkan.
Tips : Gunakan poles dengan bahan silikon jangan compound. Tidak
perlu lagi dilakukan pencucian setelah pemolesan di tahap ini. Bila
perlu gunakan poles dengan base teflon agar hasil lebih maksimal.